Deteksi dini dengan melakukan pap smear setiap dua tahun sekali akan
mampu mencegah serangan kanker serviks yang tergolong ganas.
"Pertumbuhan sel-sel abnormal menjadi kanker terbilang cukup lama. Oleh karena itu penderita yang berhasil mendeteksinya sejak dini dapat melakukan berbagai tindakan untuk mengatasinya," ungkap Dr. Indrawati Dardiri, Sp.OG dari RS Premier Jatinegara dalam Seminar Awam Kanker Serviks & Kesehatan Reproduksi Wanita di RS Premier Jatinegara, Jaktim, Sabtu (4/5/2012).
Data Badan Kesehatan Dunia (WHO), kanker serviks menempati peringkat teratas di antara berbagai jenis kanker yang menyebabkan kematian pada perempuan di dunia. Indonesia menjadi dengan kasus kanker serviks tertinggi di dunia.
"Setiap tahun terdeteksi lebih dari 15.000 kasus kanker serviks di Indonesia, dengan sekitar 8000 kasus di antaranya berakhir dengan kematian," ungkapnya.
Penyebab kanker serviks yang paling utama disebabkan oleh virus HPV (Human Papilloma Virus). Virus ini memiliki lebih dari 100 tipe yang sebagian besar di antaranya tidak berbahaya dan akan hilang dengan sendirinya.
Dari keseluruhan tipe, virus HPV 16 dan 18 tercatat sebagai tipe virus HPV yang paling berbahaya. Hal lain yang dapat menyebabkan kanker serviks adalah sel-sel abnormal pada leher rahim yang bisa tumbuh akibat paparan radiasi atau pencemaran bahan kimia yang terjadi dalam waktu cukup lama.
Ia menambahkan ada hubungan antara kebiasaan merokok dan meningkatnya risiko seseorang terjangkit penyakit kanker serviks, salah satunya penelitian dari Karolinska Institut di Swedia yang dipublikasikan di British Journal of Cancer tahun 2001, terbukti bahwa zat nicotin yang masuk ke dalam darah melalui asap rokok bisa meningkatkan kemungkinan terjadinya kondisi cervical neoplasia atau tumbuhnya sel-sel abnormal pada rahim yang merupakan awal berkembangnya kanker serviks.
Sumber :Kanker Serviks: Ciri-ciri, Penyebab, dan Pencegahan Kanker Serviks
"Pertumbuhan sel-sel abnormal menjadi kanker terbilang cukup lama. Oleh karena itu penderita yang berhasil mendeteksinya sejak dini dapat melakukan berbagai tindakan untuk mengatasinya," ungkap Dr. Indrawati Dardiri, Sp.OG dari RS Premier Jatinegara dalam Seminar Awam Kanker Serviks & Kesehatan Reproduksi Wanita di RS Premier Jatinegara, Jaktim, Sabtu (4/5/2012).
Data Badan Kesehatan Dunia (WHO), kanker serviks menempati peringkat teratas di antara berbagai jenis kanker yang menyebabkan kematian pada perempuan di dunia. Indonesia menjadi dengan kasus kanker serviks tertinggi di dunia.
"Setiap tahun terdeteksi lebih dari 15.000 kasus kanker serviks di Indonesia, dengan sekitar 8000 kasus di antaranya berakhir dengan kematian," ungkapnya.
Penyebab kanker serviks yang paling utama disebabkan oleh virus HPV (Human Papilloma Virus). Virus ini memiliki lebih dari 100 tipe yang sebagian besar di antaranya tidak berbahaya dan akan hilang dengan sendirinya.
Dari keseluruhan tipe, virus HPV 16 dan 18 tercatat sebagai tipe virus HPV yang paling berbahaya. Hal lain yang dapat menyebabkan kanker serviks adalah sel-sel abnormal pada leher rahim yang bisa tumbuh akibat paparan radiasi atau pencemaran bahan kimia yang terjadi dalam waktu cukup lama.
Ia menambahkan ada hubungan antara kebiasaan merokok dan meningkatnya risiko seseorang terjangkit penyakit kanker serviks, salah satunya penelitian dari Karolinska Institut di Swedia yang dipublikasikan di British Journal of Cancer tahun 2001, terbukti bahwa zat nicotin yang masuk ke dalam darah melalui asap rokok bisa meningkatkan kemungkinan terjadinya kondisi cervical neoplasia atau tumbuhnya sel-sel abnormal pada rahim yang merupakan awal berkembangnya kanker serviks.
Penyebab Kanker Serviks
Human papilloma Virus (HPV) merupakan penyebab dari kanker serviks. Sedangkan penyebab banyak kematian pada kaum wanita adalah virus HPV tipe 16 dan 18. Virus ini sangat mudah berpindah dan menyebar, tidak hanya melalui cairan, tapi juga bisa berpindah melalui sentuhan kulit. Selain itu, penggunaan wc umum yang sudah terkena virus HPV, dapat menjangkit seseorang yang menggunakannya jika tidak membersihkannya dengan baik.Selain itu, kebiasaan hidup yang kurang baik juga bisa menyebabkan terjangkitnya kanker serviks ini. Seperti kebiasaan merokok, kurangnya asupan vitamin terutama vitamin c dan vitamin e serta kurangnya asupan asam folat. Kebiasaan buruk lainnya yang dapat menyebabkan kanker serviks adalah seringnya melakukan hubungan intim dengan berganti pasangan, melakukan hubungan intim dengan pria yang sering berganti pasangan dan melakukan hubungan intim pada usia dini (melakukan hubungan intim pada usia <16 tahun bahkan dapat meningkatkan resiko 2x terkena kanker serviks). Faktor lain penyebab kanker serviks adalah adanya keturunan kanker, penggunaan pil KB dalam jangka waktu yang sangat lama, terlalu sering melahirkan.Sumber :Kanker Serviks: Ciri-ciri, Penyebab, dan Pencegahan Kanker Serviks
http://bidanku.com/kanker-serviks-ciri-ciri-penyebab-dan-pencegahan-kanker-serviks#ixzz36C6ae15x
Ciri-Ciri Perempuan Menderita Kanker Serviks
Kanker serviks membutuhkan proses yang sangat panjang yaitu antara 10 hingga 20 tahun untuk menjadi sebuah penyakit kanker yang pada mulanya dari sebuah infeksi. Oleh karena itu, saat tahap awal perkembangannya akan sulit untuk di deteksi. Oleh karena itu di sarankan para perempuan untuk melakukan test pap smear setidaknya 2 tahun sekali, melakukan test IVA (inspeksi visual dengan asam asetat, dll. Meskipun sulit untuk di deteksi, namun ciri-ciri berikut bisa menjadi petunjuk terhadap perempuan apakah dirinya mengidap gejala kanker serviks atau tidak:
- Saat berhubungan intim selaku merasakan sakit, bahkan sering diikuti pleh adanya perdarahan.
- Mengalami keputihanyang tidak normal disertai dengan perdarahan dan jumlahnya berlebih
- Sering merasakan sakit pada daerah pinggul
- Mengalami sakit saat buang air kecil
- Pada saat menstruasi, darah yang keluar dalam jumlah banyak dan berlebih
- Saat perempuan mengalami stadium lanjut akan mengalami rasa sakit pada bagian paha atau salah satu paha mengalami bengkak, nafsu makan menjadi sangat berkurang, berat badan tidak stabil, susah untuk buang air kecil, mengalami perdarahan spontan.
http://bidanku.com/kanker-serviks-ciri-ciri-penyebab-dan-pencegahan-kanker-serviks#ixzz36C84ljH1
Hal lain yang bisa dilakukan adalah memperbanyak konsumsi sayuran berwarna hijau tua dan kuning yang banyak mengandung beta karoten, vitamin C dan E, serta vaksinasi HPV yang bertujuan mencegah dan pengobatan terhadap infeksi virus.
Tidak hanya masalah kanker, kesehatan reproduksi merupakan hal yang penting bagi setiap wanita terutama yang telah memasuki usia kematangan seksual.
"Organ reproduksi wanita, mulai dari vagina hingga rahim, merupakan bagian yang rentan untuk terkena berbagai macam gangguan kesehatan," katanya.
Oleh karena itu, organ reproduksi wanita wajib dijaga dan dirawat dengan baik.
"Terganggunya kesehatan organ reproduksi wanita disebabkan oleh banyak faktor, di antaranya pola makan yang kurang sehat, faktor kebersihan, dan juga faktor genetis yang dapat menjadi pemicu," paparnya.
Konsumsi Sayuran Hijau Tua dan Kuning
Bagi wanita yang tidak mengalami kanker serviks, langkah-langkah pencegahan adalah hal yang bijak untuk dilakukan.
Beberapa langkah pencegahan antara lain dengan tidak berhubungan
seksual dengan pria yang sering berganti-ganti pasangan, mencegah
hubungan seksual pada usia dini, memelihara kesehatan tubuh, melakukan
pap smear secara rutin, dan menghentikan kebiasaan merokok. Hal lain yang bisa dilakukan adalah memperbanyak konsumsi sayuran berwarna hijau tua dan kuning yang banyak mengandung beta karoten, vitamin C dan E, serta vaksinasi HPV yang bertujuan mencegah dan pengobatan terhadap infeksi virus.
Tidak hanya masalah kanker, kesehatan reproduksi merupakan hal yang penting bagi setiap wanita terutama yang telah memasuki usia kematangan seksual.
"Organ reproduksi wanita, mulai dari vagina hingga rahim, merupakan bagian yang rentan untuk terkena berbagai macam gangguan kesehatan," katanya.
Oleh karena itu, organ reproduksi wanita wajib dijaga dan dirawat dengan baik.
"Terganggunya kesehatan organ reproduksi wanita disebabkan oleh banyak faktor, di antaranya pola makan yang kurang sehat, faktor kebersihan, dan juga faktor genetis yang dapat menjadi pemicu," paparnya.
terimakasih banyak untuk pembahasannya ini sangat membantu
BalasHapus